Minggu, 10 April 2016

Dori dan Aku

Ini bukan blog tentang kisah percintaan manusia, politik, dan apalah itu. Tapi, ini adalah kisah DORI. Mungkin ketika kalian mendengar namanya, pasti kalian akan berpikir itu nama seekor ikan.Yah...aku juga tidak tahu kenapa tiba-tiba kepikiran untuk memberikan nama Dori. Dori diberikan oleh teman kuliahku yang kebetulan saat itu anjingnya sedang beranak. Akhirnya, teman aku ini memberikan anjing putih mungil ini ke aku dengan harga Rp. 50.000 (lima puluh ribu rupiah). Kalian pasti berpikir anjing ini dihargai dengan harga murah bukan? Dia memang bukan anjing ras yang dijual dengan harga mahal tapi dia seekor anjing peranakan yang harga perawatannya lumayan besar. Inilah yang mempesona dari dori. Maklum, dori Anjing putih, mungil dan pitak membuat aku bisa mengucapkan bahwa dia anjing yang memberikan banyak keajaiban. Dengan paksaan nama itulah tercipta nama anjingku yang bernama dori yang kepanjangan dari “dog miracle” terlalu maksa bukan?? Hahaha, yah begitulah awalya kenapa anjing ini aku beri nama Dori.
Dori lahir pada tanggal 5 November 2011, tiga hari setelah ulang tahun dia adalah ulang tahunku. Didalam perjalanan membawa dori kerumah, dori pipis dipangkuanku. Aku seperti merasa punya baby. Dori pada saat dibawa dalam keadaan masih belum kebuka matanya, yang seharusnya anak anjing ini memerlukan ASI dari induknya. Perasaan tidak tega tapi dilain sisi juga tidak tega membiarkan dia dibuang begitu saja. Lebih baik aku yang merawatnya. Inilah yang bisa aku katakan anjing ini penuh keajaiban. Dia memiliki fisik yang begitu kuat dan otak yang pintar. Hingga terlihat perkembangan dori, dori mulai bisa membuka matanya. Pertumbuhan dia juga tidak terasa begitu cepat dan dia bertumbuh menjadi anjing yang gampang untuk diajari walau keras kepala. Setiap harinya jika waktunya sudah tidur, anjing ini sudah diatih oleh aku dan kakak angkatku yaitu Ci Olin untuk tidak buang air besar atau buang air kecil dikamar. Anjing ini kita biasakan buang air besar/kecil terlebih dahulu diluar rumah. Hingga melahirkan kebiasaan didalam anjing ini yang sangat baik. Setiap kali dia ingin buang air, anjing ini selalu menangis-nangis atau menggaruk-garuk pintu kamar. Anjing ini juga memiliki kebiasaan ini dengan waktu yang selalu sama setiap harinya. Hingga aku dan ci Olin punya alarm untuk bangun membawa dia keluar buang air. Kebiasaan ini yang membentuk dori menjadi anjing yang tidak gampang buang air besarnya disembarangan tempat atau dipinggiran jalan.
Inilah cerita pertamaku tentang anjingku. Aku akan menceritakan kembali kisah-kisah kecerdasan dan keajaiban yang ada didalam anjingku ini yang aku sebut dia DORI.

Kisah nyata

Novia dan Dori, anjingku 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar