Senin, 13 Juni 2016

Layanilah Tuhan

Sebuah quotes mengatakan : "Orang yang mengasihi Tuhan, pasti melayani Tuhan. Ini sudah seperti tanda khusus bagi orang yang cinta Tuhan. Kalau masih ada rasa malas dan pikir-pikir dulu karna melayani Tuhan akan meyita waktu, maka kamu belum 100% cinta Tuhan. Bisa digolongkan dalam jenis cinta monyet lohhh....(Just kidding).
Melayani itu memang menyita waktu, tenaga, dan perhatian kita. Ditambah lagi kita harus menjaga hati kita. Tapi mengapa terasa berat? Coba koreksi apa saja yang kita lakukan dalam satu hari? Begitu padatkah jadwal kita?
Pagi hari bangun terlambat karna tidur larut malam, gak sempat berdoa. Tuhan nunggu dulu. Bangun langsung mandi, ganti baju, berangkat ke sekolah, kampus atau bekerja. Bagi yang mungkin bersekolah atau ngampus, pulang dari kegiatan sekolah di siang hari mungkin kita menghabiskan waktu hang-out dengan teman-teman, atau pulang kerumah dan berbaring lalu tidur-tiduran. Tuhan nunggu lagi. Sore mandi, mungkin kita lebih mementingkan untuk nonton TV atau Film Korea ^^ atau kita jalan-jalan lagi. Pulang kecapekan terus tidur. Tuhan nunggu lagi. Kita orang yang mungkin bekerja, juga melakukan hal yang sama. Secara pribadi, saya menceritakan ini bukan saya paling udah benar sudah ngelakuin dan mau menghakimi orang lain. Tapi, tulisan ini juga hasil dari intropeksi diri saya sendiri, yang dibagi ke kalian semua. Jadi, setidaknya nda sendirian merasakan teguran ini. ^^
Dunia ini benar-benar menyita waktu kita. Apalagi kita yang tidak di Jakarta, dengan kepadatan dijalan. Pulang kerja sudah capek karena kemacetan, ngelembur, dan segala macam alasan kita. Apalagi kalau kita gak disiplin waktu, bisa jadi amburadul deh. Hmmm,...tapi jika dipikir-pikir, dunia ini kan bukan siapa-siapa dan gak bisa memberi kita apa-apa juga kan? Yang bisa ditawarkan dunia ini hanya kesibukan, masalah, uang, dan segala macam keruwetannya.Sementara kita tahu, dunia tidak pernah menawarkan kekekalan, kado sukacita dan damai sejahtera tidak pernah ada di dunia. Kita ada di dunia ini juga hanya sementara. Semua yang kita miliki di dunia tidak akan kita bawa nantinya saat kita mati. Hanya Bapa di Surga yang bisa memberikan Kekekalan dan memberikan berkat yang melimpah. Asal kita tahu, setiap pagi Tuhan Yesus mengirimkan kado-kado manis itu kepada kita anak-anak-Nya . Kita diberikan kesempatan untuk tetap menghirup oksigen secara gratis itu udah sebuah kado yang tidak ternilai harganya lohh....dan masih banyak yang Ia sudah kerjakan buat kita. Betapa Bapa kita itu sungguh baik dan setia.
Kalau motivasi kita hanya mengejar kepuasan dunia, nilai, harta dan nama baik, gak usah ikut Yesus juga bisa. Ikut iblis juga bisa kamu mendapatkan itu semua. (Baca 1 Tim. 6:9-10).
Tidak dipungkiri bahwa kita hidup di dalam dunia. So,...hukum dunia juga masih berlaku selama kita hidup. Orang yang rajin dan mau bekerja keras pasti hidupnya sukses dan berhasil. Lihat saja orang-orang dunia. Tapi, jangan lupa kita anak-anak Tuhan, masih ada satu hukum yang berlaku dan kuasanya melebihi kuasa dunia, yaitu "Hukum Roh". Orang-orang yang mau berjalan bersama Tuhan dengan setia pasti dikejar-kejar berkat! Karna Roh yang ada dalam kita jauh lebih besar daripada roh yang ada di dunia ini (Amsal 10:22). Contoh yang bisa kita lihat dari tokoh-tokoh Alkitab, ketika mereka berjalan bersama Tuhan. Tuhan akan membuat segala sesuatu yang mereka kerjakan, dibuat-Nya berhasil. Contohnya Yusuf, Tuhan berbelas kasihan kepada Yusuf. Hingga hidupnya selalu diberkati dan dilindungi oleh Tuhan. Tuhan menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya. (Baca Kisah Yusuf di kitab Kejadian). Contoh kedua yaitu Daud, ia suka seklai mendekat kepada Tuhan. Daud berjalan bersama Tuhan dan memelihara ketetapan-ketetapan Tuhan dengan setia. Hal ini yang menyenangkan hati Tuhan. Perkenanan Tuhan pun turun atas Daud. Kalian tahu, sampai tuhan bersumpah loh ke Daud bahwa akan selalu ada keturunan Daud yang menjadi raja di hadapan Tuhan. Sungguh berbahagia bukan? Ada lagi Abraham ketika dia berjalan bersama Tuhan, Tuhan berkenan pada Abraham hingga dia diangkat jadi "bapa bagi banyak bangsa" (Kejadian 17:4-5). Woww,....masih banyak lagi kisah-kisah dari tokoh-tokoh Alkitab yang hidup mereka sungguh diberkati Tuhan, baik didalam dunia maupun di Surga. Luar biasakan? Jaminan untuk orang-orang yang cinta Tuhan benar-benar dahsyat.
Oleh sebab, saya mengajak kita untuk bersama-sama melayani Tuhan yang luar biasa baik, karna Ia lebih dahulu mengasihi dan melayani kita. Selama kita ada di dunia ini, kejarlah sumber berkat itu, maka berkat-berkat-Nya akan mengejarmu! Amin. Dan engkau juga membangun hartamu di surga.
Saya juga mengajak kita semua untuk mulailah bergereja dengan tetap. Gak perlu seperti orang purbakala (bukan marga purba, itu marga bagi orang batak dan itu marga saya hehe). yang nomaden. Berakarlah dalam satu gereja lokal. tuhan menyediakan berbagai jenis gereja dengan tujuan untuk memberikan kita banyak pilihan. Setelah kita menemukan gereja lokal yang pas di hati, mulailah ambil bagian dalam pelayanan.
Yah...tidak mungkin di sebuah gereja tidak tersedia tempat bagi jemaat untuk melayani.
Melayani Tuhan sama dengan melayani seorang Raja. Layanilah Dia dengan rasa hormat dan cinta dengan segenap hatimu. Apapun jenis pelayanan yang kita ambil, percayalah bahwa Tuhan bersuka hati karenanya. Tuhan disenangkan. Tidak ada satu oun jenis pelayanan yang terbaik dan terhormat. Hanya pelayanan yang dilakukan atas dasar cinta Tuhan sungguh-sungguh aja yang dihargai Tuhan.
Satu ayat favorit saya untuk tetap terus melayani Tuhan :
Roma 12:11 :
Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah TUHAN.
Amin

GBU All....^^

Rabu, 01 Juni 2016

REMAJA

             Kali ini di blog ini saya akan membahas tentang remaja. Dikarenakan seringnya berhadapan dengan mereka dengan keunikan dan masalah yang sebetulnya hampir sama di setiap remaja. Pada umumnya, masa remaja terjadi perubahan fisik dan kepribadian yang signifikan sehingga berdampak pada perubahan emosional yang besar. Kenapa bisa sama? Yah, karena di periode ini sering disebut sebagai masa yang penuh dengan gejolak dan masa yang penuh dengan pemberontakan (revolt and rebel). Teori Piaget mengatakan bahwa remaja termasuk dalam tahapan formal operation dan telah mengembangkan pola-pola berpikir formal yang menyeluruh. Jadi, berbeda dengan masa kanak-kanak, individu pada masa ini tidak lagi memandang orang dewasa sebagai 'selalu benar'. Remaja memiliki keinginan yang kuat untuk mulai mandiri, tidak terikat pada orangtua, tetapi dia juga masih merasa bingung dalam menghadapi dunia barunya ini. Berdasarkan hal tersebut, Erikson berpendapat bahwa isu yang paling penting dan kritis pada masa remaja adalah pencarian identitas diri. Berbicara mengenai remaja, masa remaja dibagi menjadi dua, yaitu masa remaja awal dan masa remaja akhir. Masing-masing mempunyai cirinya sendiri. Tapi, kali ini saya ingin membahas kebutuhan yang harus dipunyai oleh mayoritas kaum remaja.
             Menurut Ohlsen (1983:hlm. 153-154) membuat daftar dari enam belas kebutuhan (atau tugas-tugas) yang menurutnya harus dipunyai oleh mayoritas kaum remaja sebagai berikut:
1. Memahami dan menerima penampilan, kemampuan, bakat-bakat, minat-minat dan tanggung jawabnya.
2. Memantapkan dirinya dalam peran seksnya.
3. Menjajaki keputusan-keputusan tentang gaya hidupnya, mengklarifikasi pilihan-pilihan dan konsekuensinya, memeriksa apa yang jadi prioritas dan membuat pilihan dengan sadar.
4. Mulai memantapkan nilai-nilai moral.
5. Belajar untuk memulai, mengembangkan dan mempertahankan persahabatan dan hubungan-hubungan yang akrab dengan jumlah yang lebih terbatas.
6. Mengembangkan sensitivitas terhadap kebutuhan orang lain dan keterampilan yang diperlukan untuk membantu mereka memuaskan kebutuhan-kebutuhan mereka.
7. Mulai belajar memperoleh penyesuaian seksual adekuat.
8. Mengenali kapan keputusan harus dibuat, membuatnya, dan mengimplementasikannya.
9. Belajar untuk mengenali dan menyelesaikan hal-hal yang belum terselesaikan dengan orang-orang lain yang relevan dan signifikan.
10. Menjadi tidak tergantung secara emosional kepada orangtua dan orang-orang signifikan lain dalam hidupnya.
11. Mengenali kesempatan yang dapat meningkatkan kemungkinan pencapaian sasaran hidupnya dan mengembangkan keterampilan untuk mengevaluasi kesempatan tersebut.
12. Membuat pilihan karier dan mengimplementasikannya.
13. Meningkatkan ketidaktergantungan secara ekonomi.
14. Memperoleh pengakuan dari orang-orang dewasa yang signifikan dan juga dari teman-teman sebaya.
15. Meningkatkan kekuatan ego-meningkatkan pengembangan kompetensi dan rasa percaya diri untuk dapat mengatasi masalah yang timbul.
16. Menerima dirinya sendiri.

Sebagai konselor, saya harus memahami karakteristik perkembangan remaja. Konselor perlu memahami bahwa walaupun remaja lebih mandiri dibandingkan anak-anak, tetapi pada dasarnya mereka masih tergantung secara emosional pada orangtua. Usaha-usaha mereka untuk menemukan identitas dirinya juga menimbulkan kebingungan. Mereka menginginkan kebebasan, tetapi juga cemas dalam menghadapi dunianya tanpa bimbingan. Hal ini yang terkadang mengakibatkan remaja dapat berperilaku snagat menentang dan memberontak, tetapi pada saat yang lain tampil penuh kasih sayang dan penurut.
             Pengaruh teman sebaya meningkat pesat pada masa remaja. Hal ini berkaitan dengan keinginan remaja untuk bebas dari pengaruh orangtua. Remaja beranggapan teman sebaya dapat memberikan dukungan yang amat besar dalam mengatasi berbagai tantangan hidup. Dalam kelompoknya, remaja saling membantu dalam mengembangkan pribadi yang lebih matang dan sehat. Dukungan ini juga memungkinkan remaja untuk mengembangkan percaya diri yang lebih besar. Hanya saja, tidak selamanya teman sebaya itu dapat memberikan pengaruh yang positif melainkan bisa berdampak negatif. Seperti kasus yang sering terjadi, yaitu seks bebas, kenakalan remaja, penyalahgunaan zat, dan sebagainya.
            Lesmana (2013) mengatakan bahwa ini dari perkembangan kepribadian terbantu apabila remaja memiliki keterampilan dalam aspek hubungan interpersonal, pengambilan keputusan dan pemecahan masalah atau konflik. Secara umum remaja mengaku bahwa dirinya cukup percaya diri dan punya kemampuan dalam membentuk hubungan sosial yang baik. Namun demikian, penelitian Ohlsen (1983) menunjukkan bahwa sebenarnya nmereka tidak terlalu percaya diri dan masih membutuhkan latihan dan bantuan menghadapi teman sebaya maupun orang dewasa lainnya.

Daftar Pustaka :

Lesmana, J. M. (2003). Dasar-dasar konseling. Jakarta: Indonesia.
Ohlsen, M. M. (1983). Introduction to counseling. Itasca, IL:F. E. Peacock.